Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah kali ini saya akan menjelaskan artikel tentang Sikap Tenang Dalam Menghadapi Segala Musibah dan Cobaan.
Artikel ini saya
buat berdasarkan pengalaman sahabat saya yang saya perhatikan dalam
menyikapi segala cobaan atau ujian selalu dengan tenang. Menurutnya “tenang itu bagus, terlalu tenang jangan”.
Sebelum saya menjelaskan artikel tentang sikap tenang dalam menghadapi segala musibah dan cobaan terlebih dahulu saya ucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah swt. yang telah memberikan kesempatan saya untuk menyelesaikan artikel ini. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak kepada sahabat saya yang telah menginspirasi saya untuk membuat artikel ini.
Sebelum saya menjelaskan artikel tentang sikap tenang dalam menghadapi segala musibah dan cobaan terlebih dahulu saya ucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah swt. yang telah memberikan kesempatan saya untuk menyelesaikan artikel ini. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak kepada sahabat saya yang telah menginspirasi saya untuk membuat artikel ini.
Tenang disini menunjukan pribadi yang kuat dan mantap. Tenang
merupakan tanda bagi manusia yang sadar dan beradab. Kebalikannya
adalah manusia yang gampang marah karena sebab yang remeh dan mudah
terpancing karena hal yang sepele menunjukkan manusia yang lemah
kepribadian, akal dan kehendaknya.
Dengan sikap ini,
Allah swt. akan semakin melipatgandakan balasan kebaikan baginya,
karena Allah swt memperlakukan seorang hamba sesuai dengan persangkaan
hamba tersebut kepada-Nya.
Meskipun Allah
swt. dengan hikmah-Nya yang Maha Sempurna telah menetapkan bahwa musibah
itu akan menimpa semua manusia, baik orang yang beriman maupun orang
kafir, akan tetapi orang yang beriman memiliki keistimewaan yang tidak
dimiliki oleh orang kafir, yaitu ketabahan dan pengharapan pahala dari
Allah swt. dalam menghadapi musibah tersebut. Di samping akan semakin
menguatkan ketabahannya, juga akan membuatnya selalu bersikap husnuzh zhann (berbaik sangka) kepada Allah swt dalam semua musibah dan cobaan yang menimpanya.
Di samping
sebab-sebab di atas, ada lagi faktor lain yang bisa meringankan semua
kesusahan yang dialami seorang Mukmin di dunia ini, yaitu merenungi dan
menghayati hikmah-hikmah agung yang Allah swt. jadikan dalam setiap
ketentuan yang terjadi pada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.
Dengan merenungi hikmah-hikmah tersebut, seorang Mukmin akan semakin
yakin bahwa semua cobaan yang menimpanya pada hakikatnya adalah kebaikan
bagi dirinya, untuk menyempurnakan keimanannya dan semakin mendekatkan
diri-Nya kepada Allah swt.
Mengapa kita sebagai orang Mukmin harus mendapatkan musibah dan cobaan ?
Allah swt.
menjadikan musibah dan cobaan tersebut sebagai obat pembersih untuk
mengeluarkan semua kotoran dan penyakit hati yang ada pada hamba-Nya.
Allah swt.
menjadikan musibah dan cobaan tersebut sebagai sebab untuk
menyempurnakan penghambaan diri dan ketundukan seorang Mukmin
kepada-Nya, karena Allah swt mencintai hamba- Nya yang selalu taat
beribadah kepada-Nya dalam semua keadaan, susah maupun senang.
Allah swt.
menjadikan musibah dan cobaan di dunia sebagai sebab untuk
menyempurnakan keimanan seorang hamba terhadap kenikmatan sempurna yang
Allah swt. sediakan bagi hamba-Nya yang bertakwa di surga kelak. Inilah
keistimewaan surga yang sangat jauh berbeda keadaannya dengan dunia
Allah swt. menjadikan surga-Nya sebagai negeri yang penuh kenikmatan
yang kekal abadi, serta tidak ada kesusahan dan penderitaan padanya
selamanya. Sehingga kalau seandainya seorang hamba terus-menerus
merasakan kesenangan di dunia, maka tidak ada artinya keistimewaan surga
tersebut, dan dikhawatirkan hatinya akan terikat kepada dunia, sehingga
lupa untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal abadi di
akhirat nanti.
Beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk bersikap tenang dalam menghadapi segala musibah dan cobaan.
Pertama, memiliki ilmu yang benar.
Kedua, kita harus yakin kepada Allah swt.
Ketiga, kuasai diri dengan sebaik-baiknya.
Keempat, sempurnakan ikhtiar untuk mendapatkan pertolongan-Nya.
“Di balik cobaan pasti ada hikmah-Nya”
Wassalamulalaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar